Serangan jantung (bahasa Inggris: Myocardial infarction, acute myocardial infarction, MI, AMI) adalah terhentinya aliran darah,
meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung,
dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Penyakit jantung merupakan penyebab
kematian nomor satu pada orang dewasa di Amerika.
Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:
§ 1,5 juta orang mengalami serangan
jantung.
§ 478000 orang meninggal karena penyakit
jantung koroner.
§ 407000 orang mengalami operasi
peralihan.
§ 300000 orang menjalani angioplasti.
Penyakit jantung, stroke, dan
penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh
dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit
ini tidak lepas dari gaya hidup yang
kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.
Faktor-faktor pemicu serangan jantung
ialah Rokok,
mengonsumsi makanan berkolestrol tinggi,
kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.
1. Pengenalan Jantung
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga
dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat
jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang
efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi
secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan
secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok
secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di
dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke
kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini
selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat
bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah
periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebutdiastole, sebelum impuls berikutnya
datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti
ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini
juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem
listrik built-in inilah yang menghasilkan
kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.
2. Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
·
Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk
menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah
datangnya penyakit jantung.
·
Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini
(sebagai akibat operasi).
Wanita mulai menyusul pria dalam hal
risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
·
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung di dalam
keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang
tidak normal.
·
Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes meninggal
bukanlah karena meningkatnya level gula darah,
namun karena kondisi komplikasi jantung
mereka.
·
Merokok.
Resiko penyakit jantung dari merokok
setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan
keduanya.
·
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
·
Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah
bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko
penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
·
Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah
satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik
merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
·
Stress.
Banyak penelitian yang sudah
menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung
yang membahayakan jiwa.
3. Serangan Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan
dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan
darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi
ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme -
mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah -thrombus. Bagian otot
jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan
baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala
hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal
lagi. Ini sering disebutcrescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung
terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang
permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud
mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
-
Gejala Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang
biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang
tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah
serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali
sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas
dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan
terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk
alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung
mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak
yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga
mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa
ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila
duduk dibanding bila berbaring dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak
bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah
yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih
spesifik, antara lain:
o
Nyeri.
Jika otot tidak
mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang
tidak memadai dan hasilmetabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di
dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak
mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini
bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah
bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent
ischemia).
o
Sesak napas merupakan
gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari
masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti
pulmoner atau edema pulmoner).
o
Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka
aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan
penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk
mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau
mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
o
Palpitasi (jantung
berdebar-debar)
o
Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau
irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa
menyebabkan pusing dan pingsan.
- Tanda-tanda
Peringatan Dini
Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang
seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak
bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering
melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan
kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan
begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala
sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.
- Diagnosis
Berdasarkan gejala-gejala yang
dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang
apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak.
Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin
akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji
darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi
suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang
menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan
gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda
serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji
yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah.
Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim.
Ketika sel-sel jantung
mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah.
Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi
selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi
lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam
atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau
bahkan beberapa minggu.
4. 10 Anggapan Salah Tentang Penyakit Jantung
·
Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja
·
Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda
·
Wanita terbebas dari penyakit jantung
·
Penyakit jantung hanya satu macam
·
Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung
·
Tidak ada hubungan dengan serangan stroke
·
Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan
·
Penyakit jantung tidak dapat dicegah
·
Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan
·
Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang
Sumber : Patel Chandra, Panduan Praktis Mencegah & Mengobati Penyakit Jantung, tr.by: Alextri
Aantjono Widodo, PT Gramedia, Jakarta, 1998.
1 komentar:
nice info engkap sekali makasih yah
cara menghilangkan embun di kaca mobil
Posting Komentar